Operator Diminta Siaga Songsong 9 April

Jakarta - Penyelenggara telekomunikasi dianggap memiliki peran vital dalam proses Pemilu 2009. Regulator pun meminta seluruh operator, baik telepon tetap maupun bergerak seluler, untuk menghindari kemacetan komunikasi di jaringannya menjelang hari pemungutan suara.

Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia (BRTI) juga mengingatkan operator untuk tidak melakukan perubahan sistem sentral dan jaringan selama H-7 hingga H+7 hari pemungutan suara pada 9 April nanti agar tidak terjadi gangguan yang tidak diinginkan.

"Himbauan ini diberikan untuk mengantisipasi kerusakan sistem yang dapat menyebabkan hilangnya komunikasi yang dapat mengganggu proses komunikasi jelang dan setelah pemungutan suara, sehingga menyebabkan rasa tidak nyaman dan aman di masyarakat," tutur BRTI dalam situs resminya yang dikutip detikINET, Rabu (1/4/2009). .

Kesiagaan ini wajib dilakukan operator tidak hanya ketika menyongsong tanggal 9 April, yang merupakan hari pemungutan suara untuk pemilu legislatif. "Sebab, proses pemilu belum selesai, nanti akan dilanjutkan dengan pemilihan Presiden dan Wakil Presiden," lanjutnya.

Sementara bagi masyarakat, diharapkan dapat menggunakan telekomunikasi secara bijak. Dengan Tahun Peningkatan Kualitas Layanan, masyarakat diminta tidak gelisah terhadap kualitas layanan para operator karena Menkominfo telah mengeluarkan beberapa peraturan menteri terkait dengan kualitas layanan.

Selain itu, terkait dengan pemanfaatan jasa telekomunikasi dalam kampanye pemilu, batas akhirnya adalah 5 April 2009. Pasalnya, tanggal 6-8 April merupakan hari tenang dan 9 April hari pemungutan suara.